PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) memastikan akan mulai memperkenalkan bus listrik untuk sektor transportasi publik di Indonesia pada tahun depan. Lamgkah ini untuk mendukung upaya pemerintah mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sekaligus menekan emisi gas buang karbon di kendaraan. Bus listrik tersebut akan diimpor DCVI dari pabrik Daimler di Brazil dan selanjutnya dirakit di Indonesia oleh industri karoseri lokal dengan supervisi perakitan bodi bus langsung oleh Daimler.
Acara kunjungan pabrik tersebut juga menjadi persiapan bagi Daimler agar pengusaha bus dan karoseri di Indonesia mendapatkan gambaran komprehensif mengenai alur proses perakitan bus listrik. "Kita bawa beberapa pengusahaa bus dan industri karoseri ke sana untuk persiapan masuknya bus listrik kita di Indonesia, untuk industri karoseri misalnya, agar mereka punya bayangan tentang bagaimana pembuatan bus listrik," ungkap Faustina di sela acara media gathering terbatas di kawawan Cipete, Jakarta Selatan, Senin, 13 Desember 2022. Faustina menjelaskan beberapa pengusaha yang diajak diantaranya adalah dari PO Lorena, PO Mayasari Bakti, PT Transjakarta, serta perwakilan dari Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia atau IPOMI.
Mayasari Bakti merupakan salah satu operator bus Transjakarta busway di Jakarta dan banyak mengoperasikan armada bus Transjakarta bermesin Mercedes Benz. "Untuk yang akan kita perkenalkan tahun depan wujudnya masih prototipe dulu, baru nanti setelahnya dilanjutkan ke seri produksi," ungkap Faustina bersemangat. Namun dia mengingatkan, ada sejumlah regulasi di Indonesia perlu disesuaikan jika Pemerintah serius memacu ekosistem bus listrik di Indonesia sebagai sarana transportasi massal publik.
Satu diantaranya yang krusia adalah ketentuan tentang GVW atau gross vehicle weight bus yang saat ini berlaku. Ini mengingat komponen baterai pada bus listrik bobotnya cukup berat dan memakan porsi GVW dengan ambang batas maksimum yang sudah diatur Pemerintah dalamPP Nomor 5 Tahun 2022.